Ads 468x60px

Senin, 29 Maret 2010

Buku 60 Sesat Pikir

60 jenis
SESAT PIKIR


Oleh : H. Mundiri







penerbit
ANEKA ILMU SEMARANG



Kata Pengantar

Setiap manusia dibekali oleh Tuhan kemampuan pembawaan untuk membedakan pernyataan yang benar dan yang salah. Tetapi kemampuan ini tidak lagi diandalkan fungsinya manakala menghadapi pernyataan yang kompleks. Lebih dari itu adanya hambatan untuk berfikir lurus menyebabkan manusia tidak dapat melepaskan diri dari kekeliruan.
Menghindari kekeliruan atau sesat pikir (fallacy) menuju kepada pemikiran yang benar sehingga yang benar tidak disalahkan dan yang salah tidak dibenarkan merupakan salah satu tugas yang penting dalam kehidupan ini.
Salah satu upaya dalam menghindari sesat pikir adalah mengetahui bentuk - bentuk sesat pikir itu.
Buku kecil ini memuat 61 macam sesat pikir disajikan bagi mereka yang tidak mempunyai kesempatan mempelajari logika secara serius. Dengan memahami bentuk - bentuk sesat pikir itu diharapkan kekeliruan berpikir dapat dikurangi atau dihindari. Sebenarnya sesat pikir jumlahnya lebih dari yang termuat dalam buku ini, tetapi disini hanya disimpelkan. Semula buku ini merupakan bahan pengantar kuliah logika yang kami berikan di IAIN Walisongo Semarang.
Mengingat adanya saran dari sejumlah sahabat agar masalah ini disajikan untuk umum maka kami susun sajian ini dalam bentuk yang sangat ringkas dan populer sekadar diperlukan sesuai dengan tujuannya. Kepada Penerbit Aneka Ilmu yang bersedia mempublikasikan buku ini penulis ucapkan terima kasih dan kepada para ahli kami mengharap perbaikan demi kesempurnaan buku ini sehingga lebih membawa manfaat bagi pembacanya.
Semoga buku ini ada manfaatnya.

Semarang, Desember 1999


Penulis





Daftar Isi

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

A. PENYEBAB SESAT PIKIR

B. KEKLIRUAN INFORMAL
1. Berlindung pada prinsip umum
2. Mengemukakan Pengertian Paradoks
3. Menggunakan Kata Yang Menjebak
4. Melalaikan Pengertian Implikasinya
5. Mengalihkan Pembicaraan
6. Argumen Yang Berputar
7. Mengartikan kata secara tetap dalam konteks yang berbeda
8. Melupakan Pengertian Yang Lazim Terkait
9. Kekeliruan Karena Alasan Yang Sangat Sederhana
10. Mendasarkan Diri Pada Kekuatan
11. Berganti Dasar
12. Mengundang Pertanyaan
13. Bersandar Pada Otoritas
14. Menyerang Pribadi
15. Kekurangtahuan
16. Menyerang Dengan Argumen Kebiasaan Seseorang
17. Kesalahan Komposisi
18. Mengundang Emosi
19. Menetapkan Aksiden
20. Mengundang Belas Kasihan
21. Menyerang Argumen Dengan Argumen Tandingan
22. Kekeliruan Dalam Hubungan Kausalitas
23. Generalisasi Terburu - buru
24. Generalisasi Sembrono
25. Generalisasi Berprasangka
26. Analogi Tergesa - gesa
27. Analogi Tidak Relevan
28. Analogi Yang Pincang
29. Penjelasan Yang Tidak Relevan
30. Penjelasan Yang Tidak Dapat Dibuktikan Secara Empiris
31. Memandang Rendah Teori
32. Memandang Mutlak Kebenaran Ilmu

C. KEKLIRUAN FORMAL
33. Mengambil Kesimpulan Balik Yang Salah
34. Pembagian Yang Tumpang Tindih
35. Pembagian Dikhotomi
36. Pembagian Yang Tidak Lengkap
37. Mencampuradukkan Pengertian Pertentangan dan
Perlawanan.
38. Definisi Terlalu Luas
39. Definisi Terlalu Sempit
40. Definisi Yang Mengulang
41. Definisi Yang Menggunakan Bentuk Negatif
42. Definisi Yang Membingungkan
43. Kesimpulan Tidak Partikular
44. Term Penengah Keduanya Tidak Tertebar
45. Term Penengah Bermakna Ganda
46. Seharusnya Tidak Ada Kesimpulan
47. Term Pada Kesimpulan Tidak Konsisten Dengan Term
Premisnya
48. Konversi Yang Salah
49. Mengakui Sebab Yang Disebut Terjadi Karena Akibat
Terlaksana
50. Mengakui Akibat Tidak Terjadi Karena Sebab Yang Disebut
Tidak Terjadi
51. Mengakui Kebenaran Alternatif Yang Satu Karena Alternatif
Lain Dipungkiri
52. Kesalahan dalam Divisi
53. Kekeliruan Dalam Arus Hubungan
54. Kekeliruan Dalam Jumlah Hubungan
55. Dilema Yang Keliru

D. KEKELIRUAN SEMANTIK
56. Penggunaan Kata Negatif
57. Menggunakan Kata Yang Bermakna Ganda
58. Penggunaan Term Partikular
59. Penggunaan Term Universal
60. Menggunakan Kata Yang Diartikan Salah

DAFTAR PUSTAKA



A.
PENYEBAB SESAT PIKIR


Menghindari sesat pikir tidaklah mudah karena banyak hambatan dalam menuju pemikiran yang lurus dan jernih. Hambatan - Hambatan itu adalah Purbasangka, Propaganda, Otoriterianisme, Kurangnya Pengetahuan tentang hukum berpikir benar, dan tidak cermat menggunakan kata - kata.

1. PURBASANGKA
Purbasangka yakni putusan yang mengabaikan atau mengecilkan bukti. Manusia pada umumnya sukar mengambil putusan sampai semua bukti yang dibutuhkan terkumpul. Meskipun bukti - bukti telah terkumpul, putusan tetap lebih berorientasi pada kepentingan pribadi. Penyebab purbasangka adalah terburu - buru, terjerat traadisi, larut pada kepentingan pribadi, serta berbaik sangka atau berburuk sangka pada bukti.

2. PROPAGANDA
Propaganda yaitu usaha membentuk opini umum bukan berdasarkan bukti - bukti rasional, tetapi mengundang kekuatan emosi. Akibatnya Putusan yang diambil oleh orang - orang yang larut dalam propaganda bukan putusan logis, tetapi putusan emosional.

3. OTORITERIANISME
Otoriterianisme yaitu mengikuti suatu ajaran doktrin partai atau madzhab agama tanpa penyaringan. Otoriterianisme membawa dampak - dampak negatif, antara lain menghalangi sikap kritis sehingga menghambat pencarian kebenaran dan kemajuan berpikir. Bila tokoh - tokoh dari pemegang otoritas berbeda pandapat, para pengikut Otoritas itu akan bingung.

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar disini

 
Blogger Templates